LKKS Mentawai, Berdiri untuk Membantu Warga Miskin
Editor: Mahadeva WS
MENTAWAI – Berdirinya Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada 2014 lalu, tidak terlepas dari peran Tabungan dan Kredit Pundi Sejahtera (Tabur Puja), program dari Yayasan Damandiri. Program tersebut diberikan untuk membantu keluarga kurang mampu.
Keberadaan LKKS di daerah tersebut, akan memudahkan penyampaian bantuan dari Yayasan Damandiri ke daerah tersebut. Namun, sebelum LKKS di Mentawai bergerak, banyak hal perlu dipersiapkan, seperti studi banding ke sejumlah Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) yang ada di Sumatera Barat.
Sejarah berdirinya LKKS di satu-satunya daerah kepulauan, di Sumatera Barat tersebut, masih tersimpan dengan baik di ingatan Ketua Umum LKKS Provinsi Sumatera Barat, Nevi Zuairina. Menurutnya, setelah disahkan, LKKS di Mentawai langsung bergerak cepat.
Sebagai sebuah lembaga yang baru berdiri, sudah seharusnya melakukan studi banding. Tujuan berdirinya LKKS, sebagai upaya penguatan peran untuk mengeksekusi program pengentasan kemiskinan, dan kesejahteraan sosial di daerah tersebut. Ketika itu, daerah yang menjadi tujuan studi banding, adalah dua kecamatan di Kabupaten Solok, yaitu Kecamatan Junjung Sirih dan Kecamatan Lembang Jaya. Ada 10 orang yang terdiri dari enam orang pengurus dan empat orang dari LKKS Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Studi banding tersebut, didampingi Ketua Harian LKKS Sumatera Barat, Parlagutan Nasution, beserta jajaran pengurus LKKS Sumbar lainnya. “Bisa dikatakan Mentawai adalah daerah yang dulunya belum memiliki LKKS. Namun setelah menyelesaikan pembentukan LKKS di kabupaten dan kota di Sumatera Barat, barulah pembentukan LKKS di Mentawai dilakukan,” ujar Nevi, Minggu (26/8/2018).