Korban Gempa di Lombok Utara Butuh Tenda
LOMBOK UTARA – Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara, Suardi, mengaku pihaknya masih membutuhkan tenda dan selimut untuk dibagikan kepada warga korban yang masih tidur di tempat terbuka pascagempa bumi 6,4 SR di Lombok, NTB, Minggu (29/7) pagi.
“Warga yang terdampak gempa sangat membutuhkan tenda atau terpal serta selimut karena mereka masih tidur di ruang terbuka,” katanya di Kecamatan Bayan, Rabu.
Ia mengakui, meski kebutuhan mendesak tersebut sudah didistribusikan di sejumlah titik lokasi di sekitar wilayah Lombok Utara, terutama di Kecamatan Bayan yang secara geografis cukup dekat dengan pusat gempa. Namun, jumlahnya masih sangat terbatas.
Sebab, menurut dia, di Kabupaten Lombok Utara korban terdampak gempa mencapai 8.919 kepala keluarga atau lebih dari 23 ribu jiwa.
“Di daerah ini, lokasi pengungsian utama berada di tiga titik yaitu di Desa Sambik Elen, Batu Gerantung dan Karang Bajo. Jumlah pengungsi di tiga lokasi ini sebanyak 2.478 orang. Selain tiga lokasi pengungsian utama ini, banyak warga yang mendirikan tenda-tenda sendiri sebagai tempat menginap yang tak jauh dari tempat tinggal mereka,” jelas Suardi.
Selain Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, juga menjadi lokasi terparah akibat gempa bumi 6,4 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok, NTB pada Minggu (29/7) pagi.
Sekda mengatakan, yang paling utama ditangani saat ini adalah keselamatan jiwa. Korban luka-luka diberikan perawatan intensif, sementara warga yang selamat disediakan penampungan. Pendistribusian logistik juga sudah mulai berlangsung sejak Minggu siang baik berupa sembako, makanan jadi maupun obat-obatan.