Kerja Sama Olah Sampah Indonesia dan Perusahaan China

Ilustrasi - Foto: Dokumentasi CDN

JAKARTA  – Indonesia dan China bekerja sama dalam bidang pengolahan sampah secara modern guna melestarikan lingkungan, khususnya di objek-objek wisata di Tanah Air.

“Pengolahan sampah yang benar dapat memberikan berbagai keuntungan sosial, lingkungan, dan ekonomi, termasuk mendukung upaya pemerintah untuk pembangunan yang berkelanjutan,” kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dubes Djauhari menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Jiangsu Xuefeng Environmental Protection Science and Technology Co Ltd dengan Bali Energy Waste serta penunjukan kuasa perwakilan Indonesia kepada PT Sejahtera Lestari Utama Jaya.

Menurut Dubes Djauhari, daur ulang sampah oleh perusahaan Xuefeng dapat mencapai 98 persen tanpa polusi dan tidak membahayakan lingkungan.

Perusahaan tersebut juga telah mendapatkan berbagai penghargaan dan jaminan hasil yang bebas bakteri.

“Pengolahan sampah modern ini juga dapat mendukung terciptanya wisata ramah lingkungan di kota-kota di Indonesia,” ujarnya.

Perusahaan yang berlokasi di Kota Yuncheng, Provinsi Shanxi, itu terinkorporasi sejak 2007 dengan modal terdaftar senilai 46 juta RMB.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang riset dan pengembangan, desain, instalasi, penjualan perlengkapan hasil olahan sampah padat, pembelajaran komprehensif mengenai teknologi pembuangan, bioteknologi perlindungan lingkungan, dan teknologi perbaikan tanah.

Dubes Djauhari menyaksikan secara langsung proses pengolahan sampah yang dilakukan perusahaan Xuefeng dengan kapasitas pengolahan sampah 600 ton dan 300 ton itu. Perusahaan itu memiliki kantor pusat di Kota Suqian dan tiga kantor cabang lainnya di Yuncheng, Beijing, dan Nanning.

Lihat juga...