Kata Dokter, Keputihan Itu Wajar

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Keputihan adalah hal yang sangat mengganggu bagi kaum wanita. Bukan hanya karena perasaan tidak nyaman dan gatal yang ditimbulkan, tapi juga lebih karena munculnya aroma yang mengganggu. Ditambah adanya rumor yang menyatakan, keputihan adalah pertanda dari kanker serviks. Sebenarnya, apakah keputihan itu?
Menurut Dr. Gede Widhi Mariada, Sp.OG., keputihan merupakan suatu hal yang normal, sebagai perwujudan perlindungan pada tubuh. “Keputihan itu adalah suatu hal yang normal, kok. Itu adalah mekanisme dari alat reproduksi wanita untuk membersihkan dirinya sendiri,” katanya, saat acara Obrolan Hygiene Wanita Hamil di Auditorium RS Cendana Kedoya, Jakarta, Minggu (12/8/2018).
Kemunculan keputihan ini, merupakan siklus yang biasa terjadi saat seorang wanita memasuki masa haid atau menjelang masa berakhirnya haid.
“Keputihan juga muncul saat masa-masa subur seorang wanita. Ini bukan suatu hal yang abnormal, asal tidak berbau, tidak gatal dan warnanya masih kemudaan. Ini biasanya hanya dalam beberapa hari saja,” papar Dr. Gede.
Tapi, katanya, jika keputihan sudah memasuki tahap gatal, baunya menyengat dan warnanya menjadi pekat, Dr. Gede menyarankan untuk berkonsultasi dengan petugas medis.
“Kalau kita duduk sebelahan dengan orang atau depan-depanan dengan pasangan kita, lalu orang itu bisa mencium bau yang berasal dari keputihan kita, maka itu sudah pertanda untuk memeriksakan diri. Apalagi jika masa terjadinya sudah berminggu-minggu,” ucap dokter muda yang mempunyai waktu praktek hampir setiap hari di Poliklinik RS Cendana.
Bagaimana jika keputihan terjadi saat masa hamil, seperti yang dialami Salimah (28)? Ibu muda ini  mengalami keputihan sejak masa kehamilan dan mengaku saat terganggu dengan keputihan yang dialaminya.
“Saya sudah masuk minggu ke-23, tapi keputihannya masih ada. Tidak bau, sih, hanya jadinya tidak betah. Ada yang tidak enak,” ucapnya.
Dr. Gede menyatakan, saat masa kehamilan pun, keputihan masih merupakan suatu hal yang normal. Fungsi keputihan saat kehamilan juga merupakan perlindungan pada ibu dan janin yang sedang dikandungnya.
“Pada masa kehamilan ini, keputihan merupakan cara alat reproduksi untuk melindungi rahim yang ada di atasnya, dan bayi yang ada di dalam rahim. Dengan cara mengeluarkan cairan sebanyak-banyaknya, ini akan mencegah kuman naik ke rahim. Kalau tidak bisa mengeluarkan cairan, maka selesai pula nasib yang di atas,” kata Dr. Gede, tegas.
Pada minggu-minggu akhir masa kehamilan, keputihan akan terjadi karena tubuh sedang mempersiapkan untuk proses persalinan. Bisa juga karena kepala janin yang menekan bagian serviks.
Untuk mencegah berubahnya keputihan dari normal menjadi abnormal, Dr. Gede menekankan setiap wanita untuk menjaga imunitasnya.
“Selain menjaga agar kita tidak mengalami stres, penting juga untuk menjaga kebersihan alat reproduksi. Misalnya, jika menggunakan pantyliner, maka harus sering diganti. Air yang digunakan juga harus bersih. Kalau memang  saat di kamar mandi umum, kita merasa air yang digunakan itu bau, sebaiknya membeli air mineral dan membilas ulang,” tegasnya.
Terkait dengan penggunaan celana ketat, Dr. Gede menyatakan, keputihan dapat muncul sebagai akibat kelembaban yang diakibatkan kurangnya sirkulasi udara pada celana ketat.
Lihat juga...