Jangan Lewatkan Panen Buah Mundu di Taman Buah Mekarsari

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

BOGOR — Mundu, salah satu buah yang jarang dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan di Taman Buah Mekarsari. Tanaman yang masuk dalam kategori langka ini menurut data, merupakan asli Indonesia walaupun ditemukan juga di Filipina dan Thailand.

Di Jawa disebut juga rata, baros atau klendeng. Dalam bahasa Sunda dikenal sebagai jawura atau golodogpanto. Di Filipina disebut sebagai biniti atau bagalot, sedangkan di Thailand dikenal sebagai maphut. Dalam bahasa latin (ilmiah), mundu disebut Garcinia dulcis yang bersinonim dengan Garcinia longifolia, dan Xanthochymus javanensis.

Buah Mundu
Supervisor Pengembangan Hasil Penelitian dan Landscape Gardener Taman Buah Mekarsari (TBM) Junaedi. Foto: Ranny Supusepa

Supervisor Pengembangan Hasil Penelitian dan Landscape Gardener Taman Buah Mekarsari (TBM), Junaedi memaparkan, pohon Mundu merupakan pohon yang berbatang pendek dengan tinggi maksimal 13-15 meter.

“Batangnya mempunyai kulit berwarna coklat dan memiliki semacam getah berwarna putih yang akan berubah menjadi coklat pucat saat kering. Mundu ditumbuhi banyak ranting berbentuk hampir persegi empat yang mudah patah dan berbulu halus,” kata Junaedi di Taman Buah Mekarsari, Rabu (8/8/2018).

Sementara buahnya berbentuk bulat dengan ujung atas dan bawah agak meruncing dengan diameter antara 5 hingga 8 cm.

Warnanya hijau muda saat masih mentah dan berubah menjadi kuning cerah ketika masak. Buah mundu memiliki 1-5 biji berukuran 2,5 cm berwarna coklat. Daging buah mundu berwarna kuning dan mengandung banyak air.

“Rasa buahnya ada dua yakni yang rasa manis dicirikan dengan bentuk daun yang lebar dan rasa masam bentuk daun lebih kecil,” papar Junaedi.

Lihat juga...