Debit Air Sungai Terjaga, Bangkitkan Optimisme Petambak Udang
Editor: Satmoko Budi Santoso
Basuki (45) salah satu petambak tradisional di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang berjarak dua kilometer dari Sungai Way Sekampung menyebut pasrah, tidak bisa menggarap tambak miliknya.
Keringnya saluran kanal yang kerap bisa mengalirkan air dari Sungai Way Sekampung membuat tambak miliknya kering. Beruntung ia masih bisa melakukan proses penanaman sayuran dan pisang di tanggul tambak sebagai sumber pendapatan selama tambak tidak beroperasi.
“Selain bertani sebagai petambak yang tidak mendapat pasokan air pekerjaan sampingan menjadi nelayan bisa saya lakukan di laut pesisir timur untuk mencari ikan dengan memancing,” beber Basuki.
Kapal tradisional miliknya bahkan bisa disandarkan di bawah jembatan Way Sekampung yang kerap digunakan nelayan tradisional sebagai dermaga. Basuki juga menyebut, selain bisa mencari ikan di laut, ia masih bisa mencari ikan di Sungai Way Sekampung yang menjadi sumber penghidupan bagi warga.
Proses pencarian ikan di Sungai Way Sekampung dilakukan dengan sistem pancing tajur berjumlah ratusan pancing. Tajur akan dipasang saat pagi dan bisa diambil sore dengan hasil tangkapan ikan betutu, gabus, kakap putih. Selain pancing ia juga kerap memasang bubu dan mendapatkan lobster air tawar.