Debit Air Sungai Terjaga, Bangkitkan Optimisme Petambak Udang

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Lampung Timur mulai berdampak pada sektor usaha pertambakan.

Sejumlah kanal yang dipergunakan sebagai pasokan air untuk kebutuhan pertanian dan lahan tambak udang mulai kering. Lahan pertanian yang kering di antaranya lahan sawah dan tambak yang berjarak sekitar dua kilometer dari Sungai Way Sekampung.

Sungai yang berada di dekat muara laut timur di Dusun Kuala Sekampung masih bisa dimanfaatkan oleh petani dan petambak.

Widodo (40) salah satu petambak udang putih (vannamei) menyebut, terjaganya lingkungan Sungai Way Sekampung membuat petambak masih bisa beroperasi. Berbagai jenis tanaman penjaga bantaran sungai di antaranya palem, rumbia, api api, pandan serta tanaman lain ikut menjaga pasang surut air laut yang masuk ke sungai.

Widodo salah satu petambak udang vannamei di Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi Lampung Selatan memanfaatkan air Sungai Way Sekampung [Foto: Henk Widi]
Lingkungan Sungai Way Sekampung bahkan masih menjadi habitat sejumlah satwa di antaranya burung bangau, manyar, biawak, ikan hingga buaya.

“Pascaberhentinya operasi tambang pasir menggunakan kapal tongkang sungai kembali normal karena sebelumnya aktivitas kapal tongkang pengeruk pasir mengakibatkan bantaran sungai rusak. Dua tahun terakhir adanya moratorium larangan penambangan pasir membuat petambak mulai bisa bernafas lega,” terang Widodo, salah satu petambak di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, petambak udang vannamei, saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (22/8/2018).

Widodo menyebut, ada ribuan petambak tradisional dan intensif dengan luas tambak ribuan hektare yang memanfaatkan Sungai Way Sekampung. Petambak tersebut berada di sisi Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur dan sisi Kecamatan Sragi maupun Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.

Lihat juga...