Tentara Filipina Tangkap Isteri Pemimpin Kelompok Garis Keras
MANILA – Tentara Filipina menangkap isteri pemimpin tertinggi kelompok garis keras IS pada Senin (16/7/2018). Pada serangan berbeda di hari yang sama, tentara juga menewaskan seorang tersangka pengebom di kota di bagian selatan negara tersebut.
Juru bicara tentara Mayor Ezra Balagtey menyebut, wanita bernama Nafisa Pundog, tersebut telah bersembunyi selama dua tahun sejak lari dari penjara. Dia ditangkap di kota General Santos. Suaminya, Human Abdul Najib alias Abu Dar adalah pemimpin baru Maute, kelompok pendukung IS.
Kelompok tersebut merebut kota tepi Danau Marawi selama lima bulan pada tahun lalu. “Ia tidak melawan dalam penangkapan itu,” kata Balagtey, Senin (16/7/2018).
Dari tempat persembunyian Nafisa, petugas mengamankan bahan untuk membuat bom rakitan.Sebelum penangkapan, tentara telah menewaskan Najib Pundog, tersangka pembuat bom, tidak jauh dari tempat persembunyian tersebut. “Ia memilih baku-tembak dengan tentara pelacaknya di rumah persembunyiannya,” tambah Balagtey.
Kedua orang itu meskipun dengan nama keluarga sama tidak saling terkait. Namun demikian keduanya berada di dalam daftar milik Presiden Rodrigo Duterte sebagai yang diperintahkan ditangkap ketika memberlakukan darurat militer di pulau selatan, Mindanao, setelah serangan Marawi pada Mei 2017.
Lebih dari 1.100 orang tewas dalam perang lima bulan di Marawi, yang berakhir beberapa hari sesudah tentara menewaskan pemimpin pegaris keras, Omarkhayam Maute dan Isnilon Hapilon, amir kelompok garis keras Asia Tenggara. (Ant)