Petani Penengahan Kembangkan Kacang Hijau pada Masa Tanam Gadu
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Pasca panen rendengan, petani di desa Kelaten kecamatan Penengahan mulai membudidayakan tanaman hortikultura. Salah satunya kacang hijau (Phaseolus radiatus L).
Seperti yang diterapkan Radio (60) bersama isteri Paiyem (58) yang menjadi anggota kelompok tani (Poktan) Sekar Maju. Ia memanfaatkan lahan kering saat musim gadu dengan menggunakan bantuan bibit yang didapatkan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikulura dan Perkebunan (DPTPHBun) setempat.
“Kami dianjurkan menanam tanaman hortikultura jenis kacang hijau saat musim gadu karena pasca panen padi rendengan lahan sawah hanya digunakan untuk area penggembalaan ternak,” terang Radio kepada Cendana News di Kelaten, Senin (16/7/2018).
Tanaman kacang hijau disebutnya tidak membutuhkan air terlalu banyak bahkan tahan kondisi kering. Penanamannya juga memanfaatkan jerami padi dan pupuk kompos dari kotoran ternak kambing dan sapi.
Jerami limbah panen padi dipergunakan sebagai penutup setelah lahan diolah dan diberi taburan pupuk kompos.
Memasuki umur tanam 58-65 hari, Radio mulai melakukan pemilahan polong kacang hijau yang tua. Panen dilakukan secara bertahap dengan tanda kulit kering dan berwarna cokelat hingga hitam. Pemanenan lebih cepat dilakukan menghindari polong pecah dan biji kacang hijau terjatuh ke tanah.
Sementara itu, harga kacang hijau semenjak awal Februari hingga Juli berkisar Rp23.000 per kilogram.
“Saya jual ke beberapa pembuat tauge sebagian dijual ke warung hasilnya untuk kebutuhan sehari hari dan digunakan sebagai bibit masa tanam berikutnya,” cetus Radio.
Disebutkan, juga penanaman kacang hijau bisa ditumpangsarikan dengan jenis jagung manis.