Perekaman Geometri Calon Jemaah Haji Berlangsung di Embarkasi
AMBON — Pemerintah Arab Saudi telah melakukan perubahan kebijakan untuk kegiatan perekaman geometri, berupa pengambilan sidik jari para calon jemaah haji tahun ini dilakukan di embarkasi asal.
“Biasanya perekaman geometri berupa pengambilan sidik jari dilakukan di Arab Saudi ketika jamaah tiba di sana oleh pemerintah setempat, tetapi dengan kemudahan tahun ini dilakukan langsung di embarkasi,” kata Kabid Urusan Haji Kanwil Kemenag Maluku, H. Yasmin, Selasa (3/7/2018).
Penjelasan Yasmin disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi D DPRD Maluku dipimpin Saadyah Uluputty guna membahas rencana penetapan anggaran subsidi bagi calon jemaah haji yang akan berangkat pada musim haji tahun ini.
Karena perubahan kebijakan ini, Kanwil Kemenag tidak bisa mengambil risiko jemaah dari Maluku langsung masuk embarkasi Sadiang di Makassar (Sulsel) dan melakukan perekaman, karena mereka perlu istirahat beberapa hari saat tiba di sana.
Akibatnya para calon jamaah asal Maluku yang kuotanya 1.090 orang harus ditempatkan ada penginapan atau hotel selama beberapa hari baru bisa masuk embarkasi Sadiang untuk dilakukan perekaman geometri.
“Kami juga sudah mulai melakukan pra embarkasi yang merupakan inovasi baru Kanwil Kemenag Maluku,” katanya.
Pada saat petugas haji melaksanakan proses pendampingan seperti tahun-tahun sebelumnya dimulai ketika jemaah sudah berada di embarkasi, namun untuk saat ini tidak lagi diberlakukan.
Sebab proses pendampingan haji termasuk TPHD dengan tiga kategori sebagai pembimbing, layanan umum dan kesehatan sudah mulai melakukan tugasnya sejak keberangkatan dari Ambon.
Jadi tidak ada lagi TPHD di Sadiang, dan semua pihak terkait seperti petugas kloter dan jasa penerbangan sudah tahu tugasnya, sementara panitia hanya melakukan pemantauan dan koordinasi.