Jagung Titi Makin Digemari Pembeli

Editor: Satmoko Budi Santoso

LARANTUKA – Jagung Titi yang merupakan salah satu makanan khas asli kabupaten Flores Timur dulu hanya dikonsumsi masyarakat Flores Timur dan Lembata. Kini mulai terkenal dan disukai, bukan saja masyarakat NTT maupun para wisatawan yang berkunjung ke Flores Timur serta Lembata.

“Dulu Jagung Titi biasanya dibeli oleh masyarakat Flores Timur dalam jumlah yang banyak bila ada kegiatan pesta atau hajatan saja. Tapi sekarang sudah banyak masyarakat dari luar daerah yang membeli sebagai oleh-oleh atau dijual kembali,” sebut Syarifah, salah seorang penjual Jagung Titi, Sabtu (7/7/2018).

Ditemui Cendana News di kompleks pertokoan kota Larantuka ibukota kabupaten Flores Timur, Syarifah, mengatakan, kalau ada kapal Pelni yang tiba di pelabuhan Larantuka, biasanya banyak orang yang membeli untuk dijadikan oleh-oleh atau pun untuk dikonsumsi selama dalam perjalanan.

Maria Magdalena, warga asal Flores Timur yang sering menjual Jagung Titi di dalam kemasan plastik atau mika. Foto : Ebed de rosary

“Paling ramai dibeli saat menjelang hari raya Paskah dimana di kota Larantuka banyak dipadati oleh peziarah dari luar daerah. Tapi orang dari luar daerah biasanya lebih suka makan Jagung Titi yang sudah digoreng menggunakan minyak atau mentega,” sebutnya.

Untuk Jagung Titi berwana kuning maupun jagung putih atau jagung pulut, sebut Syarifah, satu kantong plastik berukuran kecil dijual seharga 10 ribu rupiah. Ukuran jagung yang ditumbuk pipih pun lebih kecil dibandingkan dengan jagung berbiji besar dan lebih lebar yang juga dijual dengan harga yang sama.

Lihat juga...