Harga Telur Ayam Mahal, Warga Penengahan Pelihara Bebek
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kenaikan harga telur ayam kampung di sejumlah pasar tradisional hingga mencapai Rp28.000 perkilogram ikut berdampak bagi para ibu rumah tangga. Pasalnya pemenuhan kebutuhan lauk tersebut terus mengalami kenaikan harga semenjak dua bulan terakhir.
Sebagai upaya memenuhi kebutuhan telur secara mandiri tanpa membeli, IRT di Penengahan memelihara bebek. Suyatinah (63) warga desa Pasuruan kecamatan Penengahan menyebut memelihara bebek untuk memenuhi kebutuhan akan telur saat harga telur ayam naik.
Suyatinah mengaku, memelihara sebanyak 30 ekor bebek petelur semenjak delapan bulan sebelumnya. Ia menyebut, membeli sebanyak 30 ekor bebek seharga Rp450.000 atau seharga Rp15.000 per ekor dalam usia lima belas hari setelah penetasan.

“Awalnya memang memelihara bebek bukan karena tahu harga telur ayam akan naik, tapi karena sebagai petani kala itu masih musim hama keong mas yang bisa dijadikan pakan bebek,” terang Suyatinah, salah satu warga peternak bebek saat ditemui Cendana News, Sabtu (14/7/2018).
Suyatinah menyebut, memelihara bebek dilakukan olehnya bersama dengan ayam kampung dan mentok berjumlah puluhan ekor. Pasokan pakan alam melimpah dari keong sungai, keong mas serta limbah pertanian jerami yang masih berbulir padi diperoleh dari sawah.