ASDP Kupang Hentikan Tiga Rute Pelayaran
KUPANG – PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang menghentikan sementara tiga rute pelayaran kapal feri antarpulau di wilayah tersebut.
Kebijakan diambil sebagai akibat tingginya gelombang laut yang melanda wilayah perairan Nusa Tenggara Timur. “Tiga rute yang kami hentikan sementara akibat kondisi gelombang tinggi yaitu Kupang-Sabu, Kupang-Aimere, dan Kupang-Ende,” kata Manajer PT ASDP Cabang Kupang Burham Zahin, Rabu (25/7/2018).
Penutupan sementara rute pelayaran itu dilakukan sejak Senin (23/7/2018). Penutupan masih dilakukan hingga Rabu (25/7/2018). Untuk rute Kupang-Sabu dan Kupang-Ende, diperkirakan akan ditutup sampai 27 Juli 2018. Namun demikian, kebijakannya masih tetap memperhatikan kondisi cuaca. “Kami tetap pantau kondisi cuaca dan gelombang juga mengkoordinasikan dengan Syahbandar. Mudah-mudahan untuk rute Kupang-Aimere bisa segera kami layani,” katanya.
Burhan menyebut, pada beberapa jalur penyeberangan lain masih tetap dilayani. Diantaranya jalur Kupang-Rote, Kupang-Larantuka, Kupang-Lembata, dan Kupang-Alor.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, gelombang di wilayah perairan NTT masuk kategori sangat berbahaya. Terpantau ketinggian gelomnbang mencapai dua hingga lima meter.
Hasil analisa BMKG menunjukkan, gelombang setinggi lima meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia, Selatan NTT, kemudian di Selat Sumba bagian barat dan perairan laut selatan Pulau Sumba. Gelombang setinggi 3,5 – 4,0 meter berpotensi terjadi di Laut Sawu dan Selat Sape.
Di perairan Selat Alor, Selat Ombai, Selat Flores, Lamakera, dan Boleng potensi gelombang setinggi 2-2,5 meter. Selain itu, gelombang setinggi 3,0 meter berpotensi terjadi di perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote dan laut selatan Pulau Timor. “Gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan laut NTT saat ini diprediksi akan berlangsung hingga 27 Juli 2018,” pungkasnya. (Ant)