Mesir Beli Tepung Kelapa 78 Ton dari Sulut

MANADO – Mesir membeli 78 ton tepung kelapa asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada pekan ketiga Juni 2018.
“Tepung kelapa yang dibeli Mesir sebanyak 78 ton, dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 115.330 dolar Amerika Serikat (AS),” kata Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan Sulut, Jenny Karouw, di Manado, Jumat (22/6/2018).
Jenny mengatakan, permintaan tepung kelapa dari Mesir sudah mulai tinggi, dan hampir setiap bulan transaksi selalu terjadi.
“Saya harap, petani dan pengekspor dapat memanfaatkan kesempatan tersebut, untuk meraup devisa sebanyak-banyaknya,” kata Jenny.
Dia mengatakan, tepung kelapa semakin diminati pasar Mesir, karena memiliki kualitas yang sudah diakui pasar internasional.
Ia mengatakan, dari sisi volume, ekspor tepung kelapa ke Mesir memang masih sedikit dibandingkan negara pembeli lainnya di kawasan Timur Tengah, namun terbukanya pasar ke negara tersebut menciptakan peluang ke depan.
Tepung kelapa merupakan salah satu komoditas Sulut yang tercatat terbanyak negara pembeli dibandingkan komoditas lainnya.
“Pasar tepung kelapa Sulut merambah bukan hanya di kawasan Eropa, tetapi juga Asia, Amerika, Australia hingga Afrika,” katanya.
Mesir adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya, terletak di Afrika bagian timur laut. Mesir juga digolongkan sebagai negara maju di Afrika.
Mesir juga merupakan Negara pertama di dunia yang mengakui Kedaulatan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km, Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya) sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara.
Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.
Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil, sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni. Mayoritas penduduk negara Mesir menganut agama Islam, sementara sisanya menganut agama Kristen Koptik.
Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah. (Ant)
Lihat juga...