Kemenkop UKM Dorong Ekspor Kelapa Melalui Koperasi

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM),  mendorong daya saing dan ekspor kelapa agar dikembangkan melalui koperasi yang terintegritas dari hulu ke hilir.

“Potensi industri kelapa sangatlah besar, baik di pasar domestik maupun di pasar dunia. Maka itu, kami dorong bisa ekspor melalui koperasi,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, dalam rilisnya pada acara Inovasi Pengembangan UMKM Kelapa Terpadu Berdaya Saing dan Berkualitas Ekspor, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara, Selasa (9/11/2021).

Dengan ekspor melalui koperasi, menurutnya dapat  terintegrasi dari sektor hulu ke hilir melibatkan offtaker, serta terhubung ke pembiayaan dan mengunakan teknologi. Karena, hampir semua dari kelapa, mulai dari daun, buah, hingga serabutnya berguna dan bernilai tinggi.

“Dalam hal penyumbang devisa negara, agribisnis kelapa berada pada peringkat 4 setelah sawit, karet, dan kakao,” urainya.

Pada triwulan II tahun 2020, ekspor kelapa Indonesia tercatat sebesar 988,3 ribu ton atau senilai 519,2 juta dollar Amerika Serikat(AS). Volume ekspor ini tercatat meningkat 16-17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

“Kami berharap, produk kelapa dan olahannya terus dikembangkan, khususnya di Kabupaten Minahasa Selatan (Sulawesi Utara) ini,” ujar Teten.

Pada 2020, produksi kelapa di Indonesia 2,8 juta ton sesuai data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Lima provinsi dengan produksi kelapa terbesar, yaitu Riau (14,20%), Sulawesi Utara (8,92%), Jawa Timur (8,54%), Maluku Utara (7,52%), dan Sulawesi Tengah (6,96%).

Lihat juga...