LAMPUNG – Debit air bersih di sumur-sumur warga Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni mulai berkurang. Kondisi kemarau tersebut memaksa warga harus mencari air bersih dari desa sebelah dengan menggunaan tanki penampungan.
Abidin (30), salah satu warga dusun Penegolan Desa Hatta Kecamatan Bakauheni menyebut, dirinya memasok air bersih dari wilayah Desa Sidoluhur Kecamatan Ketapang. Air bersih dipasok ke masjid Nurul Yaqin di Desa Hatta dan rumah warga yang debit air sumurnya berkurang.
Di Ramadan, kebutuhan air bersih untuk masjid Nurul Yaqin yang ada di desa setempat meningkat dibandingkan hari biasa. Sebelumnya, untuk kebutuhan dua hari, air bersih yang dibutuhkan dua tangki berisi 1.000 liter. Namun saat Ramadan, banyaknya kegiatan seperti Salat Tarawih dan Salat Wajib, kebutuhan air meningkat menjadi 4.000 liter perpekan.
Air bersih tersebut dipergunakan hanya untuk wudhu warga setempat saat menjalankan ibadah. “Saat bulan Ramadan memang kebutuhan air bersih untuk masjid meningkat terlebih posisi masjid berada di tepi Jalan Lintas Sumatera banyak pemudik yang berhenti untuk salat,” terang Abidin warga Desa Hatta yang ditemui Cendana News tengah mengisi air bersih di bak penampungan masjid Nurul Yaqin, Kamis (7/6/2018).
Abidin menyebut, keberadaan sumur air bersih masih bisa memenuhi kebutuhan masjid saat musim penghujan. Namun semenjak dua bulan terakhir debit air bersih tidak bisa dipergunakan. Kondisi tersebut memaksa warga untuk membeli air bersih menggunakan tangki dan galon.
Debit air sumur yang berkurang saat musim kemarau disiasati warga dengan membuat sumur bor. Sebagian sumur bor yang dibuat merupakan bantuan dari proyek pengembang jalan tol. Kendati demikian air dari sumur bor tidak mengalir selama kemarau.