SOLO – Beberapa kali pengecekan makanan layak konsumsi oleh instansi terkait, tidak menjadi perhatian serius pedagang makanan di Solo. Sementara menjelang lebaran, jumlah pedagang semakin menjamur jelang.
Terbukti, petugas masih saja menemukan makanan tak layak konsumsi yang dijual belikan secara bebas di pasaran. Seperti yang terjadi pada inspeksi mendadak atau sidak yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo maupun kepolisian setempat. “Hasilnya masih ditemukan makanan yang kedaluwarsa maupun kemasan rusak,” ucap Kasi Farmasi Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan DKK Solo, Anom Yuliansyah di sela sidak, Kamis (7/6/2018) siang.
Makanan tak layak konsumsi ditemukan di pemasok makanan musiman lebaran. Selain itu, petugas juga menemukan kemasan makanan rusak namun tetap di pajang oleh pedagang. Petugas kesehatan juga menemukan makanan yang tak dilengkapi izin edar.
Beberapa makanan yang tidak dilengkapi izin edar diantaranya, pisang cokelat, pisang nonong, kerupuk kembang, karak tempe, keripik, empal bumbu, kacang serta makaroni. Makanan yang tak dilengkapi izin edar tersebut diminta untuk dikembalikan ke distributor.
“Kami minta makanan kedaluwarsa untuk dimusnahkan. Sedangkan makanan tak memiliki izin edar untuk tidak dijual belikan. Kembalikan saja. Kami juga meminta pengelola toko untuk rutin melakukan pengecekan,” tekan Anom.
Sidak jelang lebaran digelar untuk mengantisipasi beredarnya makanan tidak layak konsumsi. Momentum lebaran serung digunakan oknum tidak bertanggung jawab beraksi memanfaatkan peningkatan konsumsi masyarakat. “Untuk produsen saya minta tidak asal mau ambil barang. Harus memperhatikan kualitas dan dicek. Kalau tidak justru merusak citra yang selama ini baik,” imbuhnya.