Cermin Pecah, 20 Tahun Reformasi Tanpa Arah
Editor: Satmoko
Setiap pameran, kata Alin, tentu punya ciri khas masing-masing, tapi yang pasti dengan melihat pameran ia merasa pikiran jadi terbuka.
“Kita jadi punya pandangan lain mengenai segala sesuatu yang diangkat dalam berbagai karya yang dipamerkan,” tegasnya.
Harapan Alin ingin lebih banyak melihat pameran seperti ini.
“Dengan semakin banyak melihat pameran, semoga semakin terbuka pikiran kita sehingga wawasan dan pengetahuan kita bertambah luas,“ tandasnya.
Pemeran ‘Social Organism’ ini memang mencoba untuk melihat kembali gagasan tentang ruang ekspresi, eksperimentasi, belajar dan berbagi pengetahuan bersama melalui pandangan Hafiz Rancajale.
Seorang seniman yang lebih banyak bekerja menjadi ‘fasilitator’ yang menjembatani dan memfasilitasi kerja-kerja kebudayaan dalam berbagai aktivitas berkesenian, selama kurang lebih dua puluh tahun ini, terutama setelah Reformasi 1998 hingga saat ini.