Asyiknya Pondok Ramadan Siswa SLB B Pawestri Karanganyar

Editor: Mahadeva WS

Selama mengikuti Pondok Ramadan, para siswa terlihat kompak menyelesaikan game yang diberikan oleh pengasuh. Meski agak kesulitan berucap, semangat mereka luar biasa. “Kalau disuruh mengucap memang kesulitan. Misal baca iqro’ atau atau bacaan sholat, mereka bisa dengan tertatih-tatih, tapi semangat untuk belajar mereka luar biasa,”  terang dia.

57 siswa yang mengikuti pesantren kilat berasal daerah di sekitar Karanganyar, seperti Sukoharjo, Solo, maupun Wonogiri. Mereka terbagi mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hebatnya, para siswa berkebutuhan khusus ini untuk belajar di sekolah ini setiap hari harus bolak-balik dari rumah ke sekolah.

“Jadi mereka setiap hari antar jemput. Ini yang memang menjadi modal awal bagi keluarga karena semangatnya tinggi,”  urai Putut yang mengelola SLB Pawestri sejak 2005 lalu.

Untuk membuat suasana ringan di tengah menjalankan puasa, pihak sekolah mengemas materi pesantren kilat dengan game yang menarik. Seperti mengurutkan gambar tata cara wudhu sesuai dengan rukunnya. Membuat huruf hijaiyah serta mengurutkan secara berkelompok, serta mengurutkan tata cara sholat.

“Selain materi pondok Ramadan, mereka juga dilatih hafalan surat-surat pendek, zakat dan puasa itu sendiri. Para siswa ini juga kita ajak belajar dengan game mengenal huruf hijaiyah, dan menyusun gambar,”  tandasnya.

Salah satu siswa Nuraini mengaku antusias mengikuti kegiatan pondok Ramadan. Siswa sekolah dasar itu lebih senang belajar di luar ruangan daripada harus duduk di dalam kelas. “Senang karena bisa belajar sambil bermain dengan teman-teman. Apalagi kalau belajar di alam bebas, bisa lebih menyenangkan,” pungkasnya.

Lihat juga...