Among-among, Syukuran Kelahiran Ternak, Lestari di Lamsel

Editor: Satmoko Budi Santoso

Cendol terbuat dari tepung aci siap dibuat untuk syukuran kelahiran ternak sapi [Foto: Henk Widi]
Peternak yang tidak memiliki modal cukup untuk membeli sapi disebutnya diberi bantuan oleh warga lain yang memiliki investasi berbentuk ternak. Pemodal yang memiliki sapi akan memberikan bantuan indukan sapi untuk dipelihara dengan potensi pakan hijauan berlimpah di wilayah tersebut.

Sistem bagi hasil, menurut Bambang, saat ini lebih mudah karena peternak bisa menggunakan sistem kawin suntik atau inseminasi buatan.

Proses pembuatan cendol dan kluban atau urap untuk among among syukuran kelahiran ternak [Foto: Henk Widi]
“Sebelum ada sistem kawin suntik, proses kawin alami lebih lama untuk mendapatkan keturunan ternak,” beber Bambang.

Proses penyediaan among-among diakuinya melibatkan sang istri dan sang ibu mulai proses pembuatan cendol terbuat dari tepung aci, kuluban terbuat dari beragam sayuran segar, penyediaan lauk tempe bacem hingga ingkung ayam.

Momen kebahagiaan kelahiran ternak sapi dengan suasana masih merayakan Lebaran Idul Fitri disebut Bambang sekaligus memberi kebahagiaan bagi tetangga dan kerabat.

Ternak sapi Simental milik Bambang yang diberi makan hijauan saat proses kelahiran [Foto: Henk Widi]
Gasur (70) sang ibu yang membuat menu urap sayur dan cendol untuk among-among menyebut, tradisi tersebut sudah berlangsung puluhan tahun di desa tersebut.

Ungkapan syukur selain kelahiran ternak bahkan kerap dilakukan saat warga akan melakukan proses pemanenan padi dengan membawa among-among menu urap, lauk pauk dan nasi secukupnya. Anak-anak kerap menunggu momen tersebut untuk makan bersama dalam suasana keceriaan.

Lihat juga...