Among-among, Syukuran Kelahiran Ternak, Lestari di Lamsel

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kelahiran ternak menjadi sebuah anugerah bagi peternak yang telah menunggu selama berbulan-bulan untuk mendapatkan keturunan dari ternak yang dipeliharanya.

Sebagai tanda syukur kelahiran ternak, pembuatan among-among dengan kuluban sayur atau dikenal dengan urap, cendol dan makan bersama pun dilakukan. Tanda syukur tersebut dilakukan bersamaan dengan suasana hari raya Idul Fitri yang masih berlangsung karena kelahiran ternak sapi bertepatan dengan tiga hari sebelum Lebaran.

Bambang (30) warga Desa Gandri Kecamatan Penengahan Lampung Selatan (Lamsel) menyebut, memelihara sapi jenis Simental sejak dua tahun silam. Ia menyebut bernazar akan memberikan sapi miliknya minuman terenak dan asupan pakan hijauan terbaik saat melahirkan.

Proses pembuatan among-among diakuinya kerap dilakukan bagi pemilik ternak sapi dan kerbau di desa tersebut sebagai ungkapan syukur.

Acara riungan atau makan bersama saat kelahiran sapi dilengkapi dengan minum cendol [Foto: Henk Widi]
“Sejak saya kecil tradisi membuat among-among memang sudah umum dilakukan oleh peternak kerap ditunggu anak-anak karena bisa makan bersama,” terang Bambang, saat ditemui Cendana News di Desa Gandri, pada saat pembuatan among-among ternak sapi miliknya, baru-baru ini.

Momen waktu kelahiran tersebut, diakui Bambang, sudah ditunggu sejak sembilan bulan sebelumnya sekitar bulan Oktober tahun sebelumnya. Proses mendapatkan ternak sapi miliknya diakui Bambang dilakukan dengan sistem gaduh atau bagi hasil anak (BHA).

Perjanjian sistem bagi hasil anak diakuinya sudah umum di wilayah tersebut untuk memiliki ternak terutama bagi petani yang tidak memiliki modal cukup.

Lihat juga...