Putu Mayang, Penganan Gurih Manis Penggugah Selera

Editor: Satmoko

Sembari melakukan proses pengukusan, proses pembuatan ”juruh” atau saus bisa dilakukan. Saus gula dibuat dengan cara mengiris gula merah kelapa atau gula aren dan dicampurkan dengan santan kelapa yang sudah disiapkan dari sebanyak satu butir kelapa.

Gula dan santan kelapa selanjutnya dipanaskan dengan menggunakan api sedang, proses selanjutnya ditambahkan daun pandan yang diremas untuk menciptakan aroma wangi.

“Santan diaduk dengan gula hingga merata jangan sampai pecah santannya agar tercipta rasa saus gula yang sempurna,” beber Siti Amsaroh.

Setelah putu mayang didinginkan Siti Amsaroh, selanjutnya dibantu oleh Solekah mengemas dalam plastik mika dengan jumlah kue sebanyak tiga warna. Selain tiga jenis kue yang sudah disiapkan dalam bungkus mika, saus gula merah yang sudah dingin dibungkus dalam plastik es balon.

Pengemasan dilakukan untuk dijual kepada warga yang berburu menu berbuka puasa menggunakan kue putu mayang dengan harga Rp3.000 per bungkus.

Sugeng Hariyono, salah satu penyuka menu putu mayang menyebut, penganan tradisional dari tepung beras dan berkuah gula santan cocok untuk menu berbuka puasa. Selain bentuknya menarik, tekstur lembut saat dikombinasikan dengan kuah gula santan diakuinya seperti menyantap bubur sumsum.

Setelah seharian berpuasa menu tersebut cocok disantap sebelum melakukan makan dengan makanan lain yang lebih berat.

Warga asal Ponorogo yang kini menetap di Lampung tersebut mengaku, jarang bisa menemukan penganan putu mayang pada hari biasa. Menu putu mayang disebutnya bisa menjadi pilihan untuk berbuka puasa selain dengan mengkonsumsi makanan lain saat berbuka puasa. Saat berbuka puasa bisa memulai dengan makanan kecil bercita rasa manis dan bertekstur lembut.

Lihat juga...