Nelayan Keluhkan Pengeboman Ikan di Pantai Selatan Sikka
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
MAUMERE — Aksi pengeboman ikan di perairan pantai selatan kabupaten Sikka masih terjadi meski persoalan ini sudah sering disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) kecamatan Lela setiap tahunnya.
“Pengeboman ikan oleh nelayan dari luar daerah ini sering terjadi dan selalu disampaikan dalam Musrembang namun hingga sekarang aksi ini masih saja terjadi. Harusnya ada kapal khusus yang melakukan patrol di pantai selatan,” sebut Kepala desa Sikka, Igansius Riwu da Lopez di Maumere, Senin (28/5/2018).
Dikatakan Ignasius, para nelayan lokal dan masyarakat tidak bisa melawan karena takut dan bila mendekat mereka akan melemparkan bom. Ini yang membuat nelayan lokal meminta aparat keamanan menempatkan sebuah kapal patrol di pantai selatan.
“Kalau mengharapkan masyarakat dan nelayan di pantai selatan saja untuk melakukan perlawanan tentu tidak bisa sebab para pengebom ikan yang dari luar kabupaten biasanya datang dengan beberapa kapal dan bergerombol,” sebutnya.
Ignasius juga mengeluhkan bantuan yang diberikan kepada nelayan di desa Sikka tidak lengkap dan kurang berkualitas. Ada yang hanya dapat kapalnya saja sementara alat tangkapnya tidak ada serta kapal yang diberikan tidak cocok dengan kondisi pantai selatan yang ombaknya besar.
“Nelayan mengalami kesulitan melaut karena ganasnya ombak sehingga bantuan dari pemerintah harusnya kapal berukuran besar dan alat tangkap yang memadai. Desa Sikka memiliki sumber daya laut yang bagus, hanya kurang dimanfaatkan peluang itu karena rendahnya sumber daya manusia,” ungkapnya.
