KPN Ampek Angkek Bingung Kelola Simpanan Anggota
Editor" Mahadeva WS
“Dengan adanya pinjaman tersebut koperasi kami menarik anggota supaya bisa memanfaatkan tabungan yang ada di KPN Ampek Angkek. Tapi, ternyata minat untuk meminjam ke koperasi sangat sedikit, dan banyak anggota lebih meminjam uang ke bank,” ungkapnya.
Alasan meminta anggota untuk meminjam uang yang ada di koperasi, supaya uang yang ada tidak terus menumpuk. Hal ini dikarenakan simpanan sukarela dari anggota itu dari awal mencapai Rp10 miliar, kini sudah mencapai Rp12 miliar.
Syarbini menyebut, uang KPN Ampek Angkek sebesar Rp11 miliar yang ada di Bank saat ini kondisinya tidak termanfaatkan. Dia bingung untuk mengelola dan menggunakan uang yang ada tersebut. Tidak hanya itu, supaya simpanan tidak terus bertambah, pihak koperasi telah meminta kepada anggota untuk tidak lagi menyimpan uang ke KPN Ampek Angkek, namun hal tersebut tidak berhasil, sehingga uang yang masuk ke tabungan KPN Ampek Angkek tidak bisa terkendali.
“Sebenarnya kami tidak bisa melarang, supaya simpinan tidak makin besar. Telah diminta untuk melakukan pinjaman, tapi malah minat anggota untuk meminjam itu turun,” tegasnya.
Menurunnya jumlah pinjaman anggota terlihat di 2013 yang hanya sebesar Rp34 miliar. Sementara di 2014 hanya Rp30 miliar. Dan laporan terbaru, jumlah pinjaman anggota hanya mencapai Rp28 miliar. Dari analisa yang dilakukan, penurunan disebabkan, tingginya plafon pinjaman yang mencapai Rp100 juta hingga Rp250 juta.
Ada tiga jenis pinjaman, yakni pinjaman besar yaitu antara Rp30 juta hingga Rp250 juta. Pinjaman kecil yakni pinjaman di bawah Rp30 juta. “Kemudian pinjaman khusus haji, umrah, dan jalan yang difasilitas oleh dinas pendidikan atau koperasi,” jelasnya.