Kompolnas Sarankan Polri Bentuk Polres Baru di Pulau Sumba
Kasus meninggalkan petani asal Sumba Barat bernama Poro Duka menjadi perhatian tidak hanya di wilayah NTT tetapi juga sampai ke Mabes Polri.
Mabes Polri dan Kompolnas RI turun langsung untuk memeriksa kasus tersebut karena keluarga Poro Duka menuduh polisilah yang menembak anak mereka saat itu.
Poro Duka merupakan korban tewas tertembak saat aksi penolakan pengukuran tanah yang dilakukan pihak investor di pesisir Marosi, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 25 April 2018.
Menurut kesaksian warga, saat pengukuran tanah itu polisi dan tentara ikut mengawal dengan membawa senjata api.
Sementara itu dari pihak Dokter yang mengotopsi jenazah Poro Duka menyatakan meninggalnya Poro Duka karena terkena peluru karet saat petugas keamanan diserang oleh warga yang melemparkan batu, membawa parang, tombak dan anak panah.[ant]