BI Ingatkan Potensi Inflasi di Manado

BI, ilustrasi -Dok: CDN

MANADO – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, Ramadan akan memicu inflasi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sehingga pada bulan Mei 2018 akan mengalami peningkatan.

“Diperkirakan untuk bulan Mei 2018, tekanan inflasi berpotensi meningkat, sejalan dengan meningkatnya permintaan bahan makanan dan nonmakanan di bulan Ramadan yang jatuh minggu ketiga hingga akhir bulan Mei,” kata Kepala BI Perwakilan Sulut, Soekowardojo, di Manado, Kamis (3/5/2018).

Dia mengatakan, kebutuhan masyarakat akan bahan pokok akan meningkat, karena selama perayaan Ramadan akan ada begitu banyak kegiatan ibadah dan sebagainya.

Ia menjelaskan, sepanjang 2018, Bank Indonesia Provinsi Sulut memperkirakan inflasi Sulut tahun 2018 akan berada pada rentang 2,51 persen.

Pengendalian inflasi 2018, katanya, perlu didukung oleh ketersediaan bahan pokok strategis yang memadai, serta didukung juga oleh upaya dan koordinasi Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia melalui wadah TPID untuk terus memperkuat pengendalian inflasi.

Program-program kerja TPID melalui program klaster barito (bawang, rica, tomat), operasi pasar, sidak pasar, pasar murah jelang hari raya keagamaan dan pemantauan harga serta pasokan bahan strategis menjadi upaya penting untuk dilaksanakan sebagai kerangka upaya pengendalian inflasi di tahun 2018.

Pada April 2018, inflasi Sulawesi Utara tercatat sebesar 1,09 persen (mtm), inflasi tahun kalender sebesar 2,28 persen, dan inflasi tahunan sebesar 2,24 persen.

Secara bulanan, inflasi Sulut pada April tercatat meningkat, baik dibandingkan dengan realisasi inflasi Sulut bulan sebelumnya (0,13 persen mtm), rata-rata inflasi Sulut April dalam 5 tahun terakhir (-0,22 persen), maupun inflasi nasional April (0,10 persen). (Ant)

Lihat juga...