Atasi Sampah, Pemprov DKI Jakarta Resmikan Pembangunan ITF Sunter

Editor: Satmoko

JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi Intermediate Treatment Facility (ITF) di bekas area Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).

Menurut Sandiaga, pembangunan ITF ini direncanakan rampung dalam kurun waktu 3 tahun dan akan dioperasikan melalui kerja sama, salah satunya dengan PT PLN dalam pendistribusian kepada masyarakat. Kata Sandi, pengerjaan ITF sudah sesuai dengan standar Eropa yang dikembangkan selama 10 tahun ke depan.

“Ini dilakukan berdasarkan standar Eropa yang dikembangkan untuk 5 sampai 10 tahun ke depan,” ucap Sandiaga.

Dengan adanya ITF ini, Jakarta akan sebagai kota dengan konsep Smart City dan Smart Environment dalam penggunaan teknologi digital. Pembangunan ITF Sunter juga dilakukan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) PT. Jakarta Propertindo (JakPro).

“Kita akan membuat Jakarta sebagai kota dengan konsep Smart City dan Smart Environment dengan penggunaan teknologi digital di belakangnya,” ucap Sandi.

Proyek ITF ini bertujuan untuk mengolah sampah. Mengolah sampah hingga 2.200 ton per hari atau sekitar 25 persen dari total 7.100 ton sampah yang dihasilkan Jakarta setiap harinya.

“Adapun energi listrik yang dapat dihasilkan dari pengolahan sampah ini sebesar 35 megawatt dan diharapkan dapat membantu jangkauan listrik bagi masyarakat Jakarta,” ujarnya.

Kemudian, kata Sandi, dengan adanya ITF Sunter ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga Jakarta.

“Tapi yang lebih penting, saya ingin menekankan bahwa (ITF) ini akan menciptakan hampir 1.000 lapangan kerja selama proses konstruksi, 5.000 lapangan kerja baru yang dapat dihasilkan (usai konstruksi), dan 1.000 teknisi operasional. Jadi kita melihat bahwa ini sungguh-sungguh dapat menghasilkan secara total 7.000 lapangan kerja baru,” tuturnya.

Lihat juga...