Turunkan Mahasiswa, UNG Wujudkan Desa Tangguh Bencana
GORONTALO – Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Raflin Hinelo mengatakan pihaknya akan membantu mewujudkan program Desa Tangguh Bencana di provinsi ini.
“Sebanyak 560 mahasiswa kami turunkan untuk melaksanakan dan mendukung masyarakat agar tangguh terhadap bencana,” katanya di Gorontalo, Sabtu.
Para mahasiswa tersebut, lanjutnya, akan mengabdikan diri melalui program Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Tematik Desa Tangguh Bencana (Destana) di 60 desa yang tersebar di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo.
Ia menjelaskan, pelaksanaan KKS Tematik Destana merupakan program pengabdian masyarakat yang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia serta dimotori langsung oleh BPBD Provinsi Gorontalo dan BPBD kabupaten/kota.
“Pelaksanaan KKS Tematik Destana akan dilaksanakan UNG dalam tiga tahap. Bentuk penerapan program ini nantinya akan bersentuhan langsung dengan masalah-masalah kebencanaan di desa tujuan,” ungkap Raflin.
Menurut dia, ada beberapa target utama yang ingin dicapai UNG dalam pelasanaan KKS Tematik Destana, di antaranya tersosialisasikannya pelaksanaan tangguh bencana dengan membangun karakter masyarakat.
“Kami ingin membentuk forum dan relawan desa tangguh bencana, melakukan pemetaan, analisis daerah rawan bencana di Gorontalo, membangun karakteristik, dan kehidupan masyarakat di wilayah yang rawan bencana,” tambahnya.
KKS Tematik Destana tidak akan fokus pada cara menanggulangi bencana, namun membina masyarakat dengan membangun karakter, jiwa, dan raga untuk tangguh dalam menghadapi bencana.
“Bencana alam merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, namun yang perlu dilakukan adalah bagaimana mempersiapkan ketangguhan masyarakat meliputi karakter dan psikologi dalam menghadapai berncana, baik itu saat terjadi maupun setelah terjadi bencana,” ujarnya.