Titiek Soeharto: Tahun 1993 Kita Swasembada Bawang Putih, Kini Impor
TEMANGGUNG — Anggota Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto mengaku prihatin dengan kondisi pertanian di Indonesia, terutama bawang putih. Nusantara memiliki tanah begitu subur, namun untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya bawang putih masih tetap impor.
“Sungguh sangat memprihatinkan. Indonesia begitu subur. Sudah 72 tahun merdeka, hingga sekarang masih impor bawang putih,” sebutnya di sela-sela kunjungan Panitia Kerja (Panja) Bawang Putih Komisi IV DPR-RI di Temanggung, Kamis (19/4/2018).
Disebutkan, untuk memenuhi kebutuhan bawang putih di Indonesia, angka impor malah hampir mendekati 100 persen.
“95 persen lebih kebutuhan bawang putih kita masih impor,” sebut Titiek Soeharto.

Jika dibandingkan pada era 90-an, yang terjadi saat ini sungguh memprihatinkan. Dimana saat itu Indonesia mampu mencapai swasembada bawang putih.
“Ini sangat keterlaluan. Padahal tahun 1993 kita pernah swasembada bawang putih,” terangnya.
Titiek juga meminta pemerintah agar serius dalam menyikapi permasalahan impor dan menangani produksi bawang putih secara sungguh-sungguh.

Sebelumnya, Panitia Kerja (Panja) Bawang Putih Komisi IV DPR-RI melihat langsung program perluasan areal bawang putih di Temanggung Jawa Tengah. Kunjungan tersebut untuk memastikan progres Program Pencapaian Swasembada Bawang Putih 2021.