Mendikbud Buka Pekan Pendidikan Jogja

Mendikbud, Muhadjir Effendy - Foto: Dok. CDN

YOGYAKARTA  – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi membuka Pekan Pendidikan Jogja di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Sabtu sore, untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2018.

Pembukaan Pekan Pendidikan Jogja yang mengasung tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan” itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Menteri Muhadjir.

“‘Punjernya’ atau sumbernya pendidikan dan ruh pendidikan nasional memang berasal dari DIY ini,” kata Mendikbud.

Yogyakarta, kata Muhadjir, layak merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan lebih meriah dibandingkan provinsi-provinsi lain karena Kota Gudeg ini merupakan tempat lahirnya dua tokoh besar pendidikan nasional yaitu Ki Hajar Dewantara dan KH. Ahmad Dahlan.

Di Yogyakarta pula, kata dia, dilahirkan organisasi Taman Siswa dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi yang memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan pendidikan nasional.

“Kalau sekarang “Pekan Pendidikan Jogja”, kalau bisa tahun depan bukan pekan lagi, tetapi “Bulan Pendidikan Jogja”. Jadi satu bulan penuh dilaksanakan peringatan Hardiknas untuk mengenang jasa besar Ki Hajar Dewantara serta jasa KH. Ahmad Dahlan,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir menjelaskan bahwa Ki Hajar Dewantara bukan sekadar tokoh pendidikan, melainkan juga seorang ulama, namun dengan sikap rendah hatinya menolak diberi gelar kyai.

Ki Hajar, menurut Muhadjir, dalam suatu kesempatan pernah dipanggil oleh KH. Ahmad Dahlan dengan sebutan kyai, namun menolak dan meminta untuk dipanggil dengan sebutan “Ki” saja.

“Itulah sikap Tawadhu’ (rendah hati) Ki Hajar Dewantara terhadap ulama karena KH. Ahmad Dahlan memang lebih senior dibanding Ki Hajar,” kata dia.

Lihat juga...