Hari Bumi, Lestarikan Lingkungan Merawat Karunia

OLEH MAKMUN HIDAYAT

Makmun Hidayat - Foto: Ist

JAKARTA – Hamparan planet bumi nan luas dan indah dari daratan hingga lautan menjadi tempat yang telah dipersiapkan bagi umat manusia untuk didiami. Menjaga dan merawatnya dari kerusakan lingkungan menjadi tanggung jawab kolektif.

Seluruh bumi yang indah dengan segala isinya, tentu bukan saja untuk sekadar didiami dan dinikmati. Sejak Adam dan Hawa turun ke bumi dari surga-Nya, umat manusia mendapat amanah sebagai sang khalifah di muka bumi.

Dari waktu ke waktu, bumi tempat berpijak akan mengalami kerusakan jika peran kekhalifahan itu ternodai oleh ketidakramahan dan keserakahan manusia terhadap alam dan lingkungan sekitar.

Berbagai ragam permasalahan mengemuka seakan menagih janji peran kekhalifahan yang manusia semat. Jangan sampai bumi “mengamuk” dan membalas dengan ketidakramahan.

Ego harus dibuang jauh-jauh dan kepedulian pada bumi dan lingkungannya harus semakin didekatkan bahkan menjadi praktek keseharian. Apalagi umat manusia di seluruh dunia telah disatukan dalam suatu peringatan bagi kesadaran kolektif pada setiap tahun.

Ya, setiap tanggal 22 April dirayakan sebagai Hari Bumi (Earth Day). Sebuah peristiwa tahunan di mana orang-orang di seluruh dunia merayakan kembali akan kecintaannya pada lingkungan.

Pesan utama dari peringatan Hari Bumi adalah agar kita selalu ingat kembali, dan kembali menjalankan setiap aktivitas senantiasa tetap dalam bingkai upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, agar kesadaran kolektif bagi gerakan ramah lingkungan lebih meningkat.

Dari data yang berhasil dihimpun, diketahui penetapan Hari Bumi pada 22 April, mengacu pada peristiwa demonstrasi jutaan aktivis, bahkan Majalah TIME memperkirakan sekitar 20 juta orang, turun ke jalan memadati Fifth Avenue di New York. Mereka mengecam aksi perusakan bumi.

Lihat juga...