Bir Pletok tak Memabukkan, Justru Menyehatkan
Editor: Satmoko
“Kalau jahe kita ada pasokan yang datang ke rumah mengirim seminggu dua kali karena jahe tidak tahan lama, tidak bisa disimpan seperti bahan-bahan lainnya. Rasa bir pletok pedas tidaknya tergantung jahenya, “ paparnya panjang lebar.
Kelompok Wanita Tani dan Nelayan (KWTN), kata Ika, sampai sekarang masih membantu usahanya.
“Mereka di KWTN ada yang menanyakan apakah masih menggunakan cara sewaktu pelatihan dulu, atau sudah berubah, kemudian apakah butuh bantuan peralatan, seperti kompor tungku,“ ujarnya.
Harapan Ika usahanya semakin maju dan berkembang. “Bir pletok buatan kita ke luar negeri kalau kebetulan ada pelancong yang membeli bir pletok buatan kita, “ ucapnya bangga.
Bir pletok diminum dalam keadaan dingin maupun panas, siang maupun malam. “Kalau cuacanya panas bir pletoknya menggunakan es,“ tegasnya.
Ika menjelaskan bir pletok buatannya tanpa bahan pengawet tapi bisa bertahan tiga bulan. “Biar awet menggunakan garam, negara kita negara maritim tentu kaya garam, dan bir pletok menunjukkan kekayaan kita akan garam, “ tandasnya.