Target Nilai Investasi 2018 di Sumbar Rp8,3 Triliun
Editor: Koko Triarko
PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, memasang angka cukup besar untuk meraup investasi pada 2018 ini, yakni mencapai Rp8,3 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Sumatera Barat, Maswar Dedi, mengatakan penetapan nilai investasi sebesar Rp8,3 triliun itu bukan tanpa alasan.
Ia menjelaskan, melihat potensi investasi yang dimiliki Sumatera Barat dari berbagai bidang yang cukup bagus, dan apalagi pada 2017 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah melakukan upaya jemput bola dengan cara mendatangi sejumlah negara untuk memperkenalkan potensi investasi, maka angka Rp8,3 triliun merupakan nilai yang layak untuk ditetapkan.
“Target Rp8,3 triliun itu jika dibandingkan 2017 yang hanya Rp6,5 triliun, mengalami kenaikan signifikan,” katanya, Selasa (6/3/2018).
Namun, ia mengakui meski target nilai investasi 2017 di bawah 2018, ternyata hanya mampu terealisasi sekira Rp4,1 triliun.
“Pada 2017 realisasi dari target itu tidak mencapai 100 persen. Kendati demikian, setidaknya investasi terus masuk ke Sumatera Barat,” ucapnya.
Ia menyebutkan, target nilai investasi sebesar Rp8,3 triliun itu diharapkan di berbagai sektor, seperti pariwisata, energi terbarukan, perikanan, infrastruktur, dan baru-baru ini adanya keinginan investor untuk berinvestasi buah segar di Sumatera Barat.
Selain itu, untuk energi terbarukan yang ada di Bonjol, Kabupaten Pasaman juga akan dimulai eksploitasinya. Namun, Dedi mengaku tidak mengetahui pasti jumlah nilai investasinya.
Menurutnya, investasi di bidang energi terbarukan cukup tinggi peminatnya, ketimbang pariwisata. Untuk pariwisata pun, yang kini masih terus diupayakan ialah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Kepulauan Mentawai.