Puluhan Ogoh-Ogoh Diarak Umat Hindu Ketapang Lamsel
Editor: Irvan Syafari
Meski demikian ia menyebut, karena selama Nyepi umat Hindu tidak boleh bepergian dan melakukan aktivitas maka Saraswati digelar setelah malam Pangrupukan. Persembahyangan Saraswati disebut I Made Ardana akan digelar di Pura Kayangan Tunggal Jagat Pati.
Selain di desa Tri Dharma Yoga yang menggelar pawai ogoh ogoh sejumlah desa adat yang menggelar pawai ogoh-ogoh di antaranya Sidoluhur sebanyak 3 buah, Sumber Nadi sebanyak 10 buah, Legundi sebanyak 3 buah, Yogaloka sebanyak 4 buah, Setia Darma sebanyak 2 buah, Sripendowo sebanyak 2 buah dan Bangunrejo sebanyak 2 buah.
“Desa Tri Dharma Yoga menjadi desa paling awal melakukan pawai ogoh ogoh karena mengantisipasi padatnya acara sehingga malam bisa melakukan catur brata Penyepian,” kataArdana.
Pantauan Cendana News selain di Desa Adat Tri Dharma Yoga, pawai atau perarakan ogoh-ogoh juga dilakukan oleh oleh Dusun Yogaloka, desa Sumur. Di desa adat lain pawai ogoh-ogoh sebagian digelar menjelang malam hari dengan menggunakan obor dan lampu.
Selain menjadi sarana untuk ritual pembersihan desa. pawai ogoh-ogoh tersebut sekaligus menjadi pertunjukan yang menarik bagi warga yang belum pernah melihat.
Setelah ditampilkan dalam pawai ogoh ogoh simbol sifat buruk selanjutnya akan di praline atau dibunuh dengan cara dibakar agar pelaksanaan Nyepi berjalan dengan baik. Pasca Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1940 disebut I Made Ardana, dengan melakukan catur brata penyepian dan Hari Sariswati umat Hindu akan melakukan Hari Baru Pinaruh pada Minggu (18/3).
Selama pelaksanaan Nyepi untuk menjaga keamanan desa dan menjaga kekhusukan ibadah catur Brata Penyepian, Ardana mengaku petugas desa yang berfungsi sebagai pecalang akan disiagakan di setiap desa.