Kegiatan Belajar SDN 2 Pematang Lancar dalam Keterbatasan

Editor: Irvan Syafari

LAMPUNG — Sebuah bangunan sekolah tepat berada di Jalan Penghubung, Kecamatan Palas dan Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Bangunan sekolah merupakan bangunan SDN 2 Pematang Baru, meski tidak ada plang penanda.

Romiati (33), salah satu guru di SDN 2 Pematang Baru menuturkan, sekolah yang berdiri puluhan tahun silam tersebut masih menjadi lokasi untuk belajar siswa dengan penanda yang masih rusak dan belum terpasang.

Sebagai salah satu sekolah negeri, kata dia, saat ini kegiatan belajar mengajar masih tetap berjalan dengan normal, meski hanya ada dua lokal. Dua lokal tersebut disebutnya digunakan untuk belajar sebanyak 22 siswa di antaranya siswa kelas satu sebanyak 3 siswa, siswa kelas dua sebanyak 2 orang, siswa kelas tiga sebanyak 3 orang, siswa kelas empat sebanyak 3 siswa, siswa kelas lima sebanyak 5 orang, dan siswa kelas enam sebanyak 6 orang.

“Siswa memang sangat terbatas karena ada sekolah dasar negeri yang berada di desa ini sehingga sebagian memilih bersekolah di SDN 1 Pematang Baru yang ada di desa Pematang Baru,” ujar Romiati saat ditemui Cendana News, Kamis (22/3/2018).

Sekolah yang berdekatan dengan Desa Marga Sari, Kecamatan Sragi tersebut dua pekan sebelumnya, sempat terisolir akibat banjir. Aktivitas masyarakat yang berada di dekat tanggul penangkis Sungai Way Pisang, terganggu meski tidak berdampak bagi siswa sekolah. Meski demikian kegiatan para orangtua, yang akan melakukan aktivitas di Kecamatan Palas dan Sragi sempat terhambat.

Meski berada di daerah yang jauh dari Ibu Kota Kecamatan, Romiati sebagai guru sekolah mengaku tetap memiliki semangat mengajar. Ia menyebut, dua ruang kelas tersebut sempat disekat mempergunakan papan dan triplek, kelas 1,2 dan kelas 4 dalam satu ruang belajar dan kelas 3,5 dan kelas 6 belajar dalam satu ruangan. Dua papan tulis terpaksa dipergunakan untuk kegiatan belajar tiga kelas dalam satu ruang belajar tersebut.

Lihat juga...