Hindari Kerugian, Petambak Udang Lamsel Panen Dini

Editor: Irvan Syafari

Budiman menyebut sudah melakukan antisipasi dengan peninggian tanggul dan pemasangan jaring di sekeliling kolam. Namun upayanya tidak dapat mengatasi luapan Sungai Way Sekampung. Dia terpaksa melakukan panen parsial sejak Kamis (9/3) berturut turut dengan sekali panen memperoleh sekitar dua kuintal. Pada panen terakhir Senin (11/3) dirinya menyebut hanya memperoleh total keseluruhan sekitar 9 kuintal panen udang vaname.

“Sebagian udang sudah tidak bisa diselamatkan karena terbawa arus dan mudah mudahan nanti saat banjir surut bisa dikuras masih ada udang di petak tambak saya,” ujarnya.

Petambak tradisional lainnya Tana, Warto serta sejumlah petambak udang dan bandeng juga terkena dampak meluapnya Sungai Way Sekampung ke area tambak. Banjir yang membuat budi daya tambak udang vaname dan bandeng merugi, diestimasikan mencapai puluhan juta rupiah. Estimasi tersebut diakuinya dihitung dari biaya penyiapan bibit, pakan serta biaya perawatan selama berada di kolam.

Sejumlah tambak terimbas paling langsung merupakan tambak yang berada di luar tanggul penangkis dari Dusun Umbul Besar hingga Dusun Paret 1, Paret 2, Paret 3 hingga Paret 4.

Sebagian besar petambak yang berada di dalam tanggul penangkis bahkan masih tetap was was jika luapan Sungai Way Sekampung melimpah ke area pertambakan udang vaname dan bandeng yang ada di dalam tanggul penangkis.

Pada pedagang pakan udang dan bandeng di wilayah desa Bandar Agung juga terkena imbasnya. Hujan selama lebih dari sepekan disebut Udin, salah pengecer pakan udang ikut berpengaruh pada pedagang pakan udang seperti dirinya. Semenjak banjir selama sepekan sejumlah pemilik tambak disebutnya dominan melakukan panen dini untuk menghindari kerugian.

Lihat juga...