LAMPUNG — Hujan dengan intensitas tinggi selama tiga hari sejak Minggu (4/3) hingga Selasa (6/3) menyebabkan sejumlah desa di dua kecamatan di Lampung Selatan terisolir. Warga tidak dapat tidak dapat melakukan aktifitas akibat air merendam lahan pertanian hingga jalan setinggi lutut orang dewasa.
Narso (50) warga desa Margasari kecamatan Sragi menyebutkan banjir yang mengakibatkan akses tanggul terendam banjir membuat warga tak bisa melintas. Luapan tersebut semakin memperparah rendaman lahan pertanian dan akses jalan setinggi
“Sejak pagi hingga siang motor roda dua bahkan tidak bisa melintas jika tetap nekat melintas busi mati dan harus dituntun sehingga sebagian mengurungkan niat bepergian dan memutar melalui tanggul sungai Way Pisang,” beber Narso di tanggul sungai Way Pisang, Selasa (6/3/2018)
Narso menyebut debit air sungai way Pisang semakin meninggi bahkan mencapai 70 cm. Imbasnya puluhan hektare lahan sawah di desa Margasari kecamatan Sragi, desa Palas Aji, Palas Pasemah, Bangunan, Sukaraja, Pematang Baru di kecamatan Palas masih terendam banjir.
Terisolirnya sejumlah desa tersebut diakui Narso merupakan hari kedua setelah sebelumnya dusun Selapan desa Rawi, dusun Sekurip desa Ruang Tengah kecamatan Penengahan juga terisolir akibat luapan sungai Way Pisang.
“Air mulai surut di akses jalan penghubung antar desa sekaligus jalan pintas dua kecamatan jelang sore,tapi jika hujan kembali turun jalan bisa terendam air,” beber Narso.