Produk Kopi Sintaro Rambah Pasar Nasional
REJANG LEBONG — Produk kopi Sindang Dataran Robusta atau Sintaro asal Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini mulai merambah pasar tingkat nasional.
Ketua Kelompok Perkasa Tani, Desa Airlang IV Suku Menanti, Kecamatan Sindang Dataran, Adi Panitio, di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan pemasaran produk kopi Sintaro sudah sampai sejumlah daerah, antara lain Kota Malang (Jawa Timur), Yogyakarta, Pakan Baru, Lubuklinggau (Sumsel), dan Kota Bengkulu.
Saat ini, produksi kopi Sintaro dalam bentuk bubuk sebulannya mencapai 200 kg dengan harga jual Rp75.000 per kg.
“Hasil produksi itu dijual kepada pelanggan kami yang ada di sejumlah daerah mulai dari kota/kabupaten di Sumatera sampai ke Jawa,” katanya.
Kopi Sintaro adalah varietas kopi khas Kecamatan Sindang Dataran dan sudah diakui Kementerian Pertanian sejak 2014. Kopi itu robusta yang pada masa Orde Baru dikembangkan masyarakat setempat, dan bertahan sampai sekarang.
Pengembangan kopi varietas Sintaro yang memiliki aroma khas itu sudah dilakukan Kelompok Perkasa Tani yang dipimpinnya dengan jumlah anggota 20 orang di atas lahan 30 hektare.
Kopi robusta itu mereka petik dari tangkainya saat masak di batang atau petik merah, yang selanjutnya mereka olah dengan menggunakan mesin pengupas kulit, kemudian penjemuran hingga penyanggraian, sehingga menghasilkan kopi berkualitas dan tidak kalah dengan kopi dari daerah lainnya.
Pengolahannya biji kopi itu, mereka lakukan secara higienis dengan menggunakan mesin teknologi tepat guna serta dijemur di tempat yang bersih mengingat hal itu akan memengaruhi cita rasa dan mengundang minat orang untuk menyicipinya.