Emil Salim: Tanggul Lepas Pantai Solusi Masalah Lingkungan di Tanah Air
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim, menyebutkan, bahwa Pulau Jawa menjadi Island City, tempat bermukimnya puluhan juta manusia di atas lahan yang subur.
“Namun sayangnya, lahan subur yang seharusnya menjamin keberlangsungan pangan Indonesia malah belakangan banyak yang beralihfungsi menjadi perkotaan,” ungkap Emil, dalam diskusi bertajuk “Jakarta Tenggelam Tanpa Reklamasi?” di Menara Batavia, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Sang profesor ini mempertegas, jika kondisi diperparah dengan pembangunan yang timpang, yakni lebih banyak di utara daripada selatan. Sehingga pulau tersebut menopang beban yang berat dan tidak seimbang. Apalagi, kondisi pulau Jawa ini, kerap kena gelombang ombak yang kuat dari utara, khususnya Jawa Tengah. Sehingga daratannya terlihat berbeda dengan Jawa bagian lainnya.
Belum lagi bicara mengenai penggunaan air tanah yang berlebihan, yang menyebabkan kurangnya air dan penurunan tanah. Ditambah lagi dengan faktor global warming yang mempengaruhi kenaikan air laut.
“Sehingga tidak butuh seorang doctor of philosophy (Phd) untuk melihat secara logika, apa yang akan terjadi selanjutnya di Pulau Jawa ini,” kata Emil.
Pada kesempatan ini, dirinya menyampaikan, berbagai permasalahan kronis banjir rob di pantai utara Jawa. Yakni, mulai dari kerusakan lingkungan di hulu, kerusakan daerah aliran sungai (DAS), sedimentasi, pengambilan air tanah, penurunan tanah, kenaikan air laut karena gobal warming, serta pengurukan tanah daerah pantai, sampah dan sebagainya.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Emil pun menawarkan solusi, yakni Tanggul Lepas Pantai (TLP). “Solusinya, ya Tanggul Lepas Pantai. Lepas pantai ya harusnya jauh dari daratan, bukan di tepi pantai. Ini solusi yang holistik terhadap masalah banjir rob dan kurangnya air di Pulau Jawa, termasuk Jakarta,” tegas Emil.