Desa Mandiri Lestari, Lepaskan Krambil Sawit dari Belenggu Kemiskinan
Editor: Satmoko
YOGYAKARTA – Penetapan Desa Krambil Sawit, Saptosari, Gunung Kidul sebagai Desa Mandiri Lestari, memberikan harapan besar bagi seluruh masyarakat desa setempat.
Adanya program pengentasan kemiskinan dari Yayasan Damandiri, diharapkan benar-benar mampu menjadi solusi persoalan ekonomi dan kemiskinan yang selama ini membelenggu dan menjerat desa tersebut.
Terletak di wilayah perbukitan terpencil ujung selatan Pulau Jawa, Desa Krambil Sawit, Saptosari, Gunung Kidul, boleh dibilang merupakan salah satu desa tertinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari sekitar 6200 penduduk di desa ini, lebih dari 50 persennya tercatat masih berada di bawah garis kemiskinan.
Rendahnya kualitas SDM dan tingkat pendidikan masyarakat, kondisi geografis yang terpencil dan kurang produktif, hingga sejumlah faktor lainnya, ditengarai menjadi penyebab lemahnya kondisi perekonomian warga di Desa Krambil Sawit.

Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Krambil Sawit, Antono Putra, menyebut, terdiri dari 9 dusun dan 45 RT, mayoritas penduduk Desa Krambil Sawit sebagian besar hanya merupakan lulusan SD dan SMP. Mereka umumnya bekerja sebagai petani maupun buruh tani dengan penghasilan sangat rendah.
“Kondisi yang serba sulit ini membuat banyak anak di desa putus sekolah. Selain itu banyak pula warga yang terpaksa harus pergi merantau ke luar daerah untuk memperbaiki kondisi ekonomi,” katanya.
Karena itulah, adanya berbagai program pemberdayaan yang nantinya dijalankan melalui Desa Mandiri Lestari, diharapkan mampu mengubah mind set atau pola pikir masyarakat agar bisa lebih berdaya dan mandiri. Terlebih di tengah kondisi alam yang minus itu, Desa Krambil Sawit sebenarnya memiliki potensi cukup besar, di antaranya di bidang pariwisata dengan sejumlah pantai yang eksotik.