Bersepeda Yogya-Malang, Bilal dan Pak Lurah Kampanye Bahaya Narkoba

Editor: Irvan Syafari

YOGYAKARTA — Berbagai cara bisa dilakukan untuk melakukan hal positif. Termasuk mengkampanyekan bahaya narkoba kepada masyarakat luas melalui hobi. Hal itulah yang dilakukan sekelompok goweser atau pesepeda asal Yogyakarta.

Sebanyak 10 orang pesepeda dari berbagai komunitas melakukan kampanye anti narkoba dengan bersepeda sejauh 327 km dengan rute Yogyakarta menuju kota Malang, Jawa Timur.

Dari ke 10 pesepeda itu, salah satu di antaranya adalah Bilal Madukoro. Lelaki 49 tahun asal Wonocatur, Banguntapan, Bantul ini bahkan nekat bersepeda dengan mengenakan ‘jersey’ kulit alias bertelanjang dada selama perjalanan.

Alasanya tak lain untuk menginspirasi orang lain agar mau menjauhi dan meninggalkan narkoba. Salah satunya dengan menyalurkan kegiatan pada hobi bersepeda. Selain sehat, bersepeda juga dinilai Bilal ampuh mengobati kecanduan narkoba.

“Saya dulu pemakai narkoba dan minuman keras. 10 tahun lebih saya konsumsi narkoba dan miras. Namun dengan hobi bersepeda, saya akhirnya bisa lepas dari itu semua,” ujarnya sebelum keberangkatan, Kamis (15/02/2018).

Bilal menceritakan, dengan rutin bersepeda 2 kali setiap minggunya, ia perlakan bisa lepas dari jeratan narkoba. Tubuhnya pun dikatakan juga lebih fit dan sehat setelah bersepeda 2 tahun belakangan. Ia bahkan mengaku tak memiliki kendala meski kerap bersepeda jarak jauh tanpa mengenakan baju.

“Tidak masalah. Saya tetap sehat. Tidak masuk angin walaupun pakai ‘jersey’ kulit. Ini bahkan kali kedua saya bersepeda jarak jauh. Dulu saya juga bersepeda pakai ‘jersey’ kulit hingga ke Jakarta,” katanya ditemani sang istri.

Selain Bilal, pesepeda lainnya yang juga ikut mengkampanyekan anti narkoba denga bersepeda Jogja-Malang adalah Reno Candra Sangaji, Kepala Desa Condongcatur, Depok, Sleman. Lurah satu ini, rela ikut bersepeda sejauh 300 km lebih, karena ingin mengkampanyekan bahaya narkoba. Selain tentu, juga karena ia memang mencintai hobi sepeda.

Lihat juga...