Belum Semua Petani di Sumbar Terapkan Sistem Jajar Legowo
Editor: Koko Triarko
“Hampir merata di seluruh daerah di Sumbar telah melakukan sistem jajar legowo. Tapi, itu hanya sebagian kecilnya saja,” ucapnya.
Menurutnya, ke depan dinas tanaman pangan akan meminta kepada Balai Penyuluh Pertanian di kecamatan, untuk aktif melakukan penyuluhan kepada petani, agar mau melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo.
“Kita dari pemerintah tidak mungkin melakukan cara yang merugikan petani. Maka, mari melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo,” imbaunya.
Koordinator Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) Sutera, Erman, mengakui sebuah hal yang sulit untuk mengajak petani melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo. Karena petani saat ini merupakan petani tradisional, yang memiliki pola pikir, bahwa menanam padi dengan berjarak itu, akan membuat hasil produksi padi menurun.
“Sebenarnya dalam tanam padi dengan sistem jajar legowo itu perlu diperhatikan juga kondisi lumpur di sawah. Kalau rawa-rawa, maka sangat tidak memungkinkan untuk melakukan sistem tanam padi jajar legowo, karena dengan kondisi rawa-rawa padi yang ditanam sewaktu-waktu bisa berserakan,” jelasnya.
Hal tersebut dikarenakan dengan kondisi rawa-rawa, maka tekstur lumpur tidak menetap, sehingga tumbuh-tumbuhan yang ada di atas rawa-rawa bisa berpindah-pindah. Kondisi demikian jika ditanam padi dengan sistem jajar legowo, akan percuma.
“Khusus di daerah Sutera ini cukup banyak sawah milik petani yang berada di rawa-rawa. Maka, hanya sedikit lahan petani yang melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo,” sebutnya.