Belum Semua Petani di Sumbar Terapkan Sistem Jajar Legowo

Editor: Koko Triarko

PADANG — Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Candra, mengatakan dari luas lahan sawah 250 ribu haktare, baru 30 persen yang telah melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo. 

Ia menyebutkan, persoalan masih banyaknya petani di Sumbar yang belum bisa mengikuti tanam padi dengan sistem jajar legowo, karena sampai saat ini pemikiran para petani, dengan melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo itu, akan mengurangi produksi padi.

“Pemahaman itu sudah lama ada di pikiran para petani. Upaya telah dilakukan, dengan memberikan contoh lahan sawah yang melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo. Tapi, pola pikir petani tidak bisa diubah,” katanya, Senin (5/2/2018).

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Candra/Foto: M. Noli Hendra

Candra menyatakan, dengan menggunakan sistem tanam padi jajar legowo, dipastikan tidak akan mengurangi produksi padi. Hal ini dikarenakan, dengan memberikan jarak antara rumpun demi rumpun padi, akan membuat kondisi padinya lebih bagus, ketimbang menanam padi tanam dengan rumpun yang rapat.

Keunggulan lainnya dengan tanam padi dengan sistem jajar legowo, yakni dapat mengurangi risiko hama tikus dan hama wereng. Dengan adanya keunggulan yang demikian, dinas tanaman pangan berharap kepada petani, untuk mau mencoba melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo.

Ia menjelaskan, 30 persen lahan yang telah melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo, sebagian besarnya telah diikuti oleh petani di daerah-daerah lainnya di Sumbar, tapi baru sebagian kecilnya saja.

Lihat juga...