Terkait Becak Kembali ke Ibu Kota, Sandiaga Terinspirasi dari New York

JAKARTA — Wacana pengoperasian becak muncul saat gubernur DKI Anies Baswedan meluncurkan program Community Action Plan (CAP) pada Minggu, 14 Januari 2018 di Waduk Pluit. Dia menilai sekarang ini becak masih ada kebutuhan bagi beberapa orang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menceritakan pengalamannya waktu berada di New York pada 2012. Saat itu becak tengah menjadi salah satu objek pariwisata di New York.

“Begini saya cerita ya mengenai becak. Waktu saya ikut marathon di New York 2012. Setelah finis, dingin cuacanya drop, ada pak Dubes juga, ada pengusaha besar yang ikut juga. Saya tertatih-tatih sehabis lari selama 4 jam, tertaih tatih lari finis balik ke hotel. Ke hotel sekitar 1,5 sampai 2 km dari finis. Setelah saya tunggu, sudah kedinginan ternyata sekitar 15 menit setelah itu Pak Anindya datang pakai becak di tengah-tengah News York City di Central Park,” kata Sandiaga di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/1/2018).

Dia menuturkan becak di New York memiliki jalur khusus dan beroperasi pada acara-acara tertentu. Dia pun tidak mengira becak zaman dulu masih ada di kota besar New York.

“Becaknya tuh yang digenjot di depan duduknya di belakang namanya New York cab. Ternyata becak itu dijaga hanya ada di satu rute yang khusus dengan bingkai pariwisata. Jadi memang untuk event yang khusus tentunya bukan di Jalan raya. Kita membayangkan becak yang model tahun 70-an, ternyata ada juga,” jelasnya.

Sandiaga mengakui rencana dihidupkan kembali becak karena adanya permintaan dari masyarakat selama itu ada di dalam konsep lingkungan tidak keluar dari angkutan lingkungan. Menurutnya becak selain untuk membawa penumpang juga bisa mengangkut barang.

Lihat juga...