Siswa Khawatirkan Kerusakan Jembatan Gantung Menuju Sekolah

LAMPUNG – Puluhan siswa sekolah tingkat TK hingga SMA di Dusun Buring Desa Sukabaru yang bersekolah di beberapa sekolah di wilayah tersebut, mulai mengkhawatirkan kondisi rusaknya jembatan gantung sungai Way Pisang.

Jembatan gantung tersebut baru selesai dibangun sejak bulan November tahun lalu dan dimanfaatkan oleh warga untuk mobilitas warga terutama siswa sekolah. Selain sebagai akses siswa untuk sekolah, sebagian warga yang hendak menuju ke lahan pertanian terutama kaum ibu rumah tangga, juga mengaku khawatir akan kondisi jembatan tersebut.

Ida (12) siswa kelas VI SDN 3 Sukabaru yang setiap hari melintas di jembatan gantung Way Pisang tersebut mengaku, kerap was-was dan harus berpegangan pada pagar pembatas terbuat dari kawat serta pada tali besi yang berada di sisi kanan dan kiri jembatan. Selain kondisi pagar pembatas yang jebol pada beberapa bagian, Ida juga menyebut lantai jembatan terbuat dari bambu sebagian sudah terlepas bahkan terjatuh ke sungai.

Sebagian ibu rumah tangga yang melintas di jembatan gantung untuk menuju ke sawah [Foto: Henk Widi]
“Saat melintas di jembatan kami selalu bersama kawan-kawan yang lain memperhatikan bagian lantai jembatan karena sebagian sudah terlepas pada bagian lantai, takut kakinya terperosok,” terang Ida, salah satu siswa kelas VI SDN 3 Sukabaru saat ditemui Cendana News melintas di jembatan gantung Way Pisang dan akan menuju ke sekolahnya, Kamis (18/1/2018).

Ida yang sejak kelas I berangkat dan pulang menuju sekolah bersama puluhan temannya memanfaatkan jembatan gantung tersebut, pernah beberapa bulan harus berjalan melintasi sungai saat proses pengerjaan jembatan tersebut dikerjakan.

Lihat juga...