Pemkot Surabaya Optimalkan Pengawasan Harga Beras

SURABAYA  – Pemerintah Kota Surabaya mengoptimalkan pengawasan harga beras di pasaran sebagai acuan perlu dan tidaknya menggelar operasi pasar di sejumlah titik.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih, di Surabaya, Kamis, mengatakan dengan adanya operasi pasar ini, tidak ada lagi pedagang yang memanfaatkan kenaikan harga sehingga harga komoditi di Surabaya, terutama beras bisa kembali stabil.

“Melalui cara ini, tidak ada lagi pedagang yang aji mumpung,” ujarnya.

Menurut dia, dalam setiap operasi pasar, pihaknya membawa beberapa komoditi seperti beras, gula, daging, minyak goreng, bawang putih, bawang merah dan beberapa komoditi lainnya.

Khusus untuk beras, lanjut dia, Dinas Perdagangan Kota Surabaya membawa 100-200 karung yang isinya perkarung 5 kilogram. “Harganya cukup murah, hanya Rp9.400 perkilogram. Harga ini lebih murah dibanding di pasaran yang sudah mencapai Rp12-13 ribu perkilogram,” katanya.

Arini mengaku Dinas Perdagangan sudah menyusun jadwal operasi pasar selama Januari 2018 ini. Pada 17 Januari, Dinas Perdagangan telah menggelar operasi pasar di Kecamatan Asemrowo, Krembangan, Tenggilis Mejoyo dan Benowo.

Sedangkan pada 18 Januari, operasi pasar digelar di Kecamatan Mulyorejo, Bulak, Jambangan, dan Dukuh Pakis. Selain itu, operasi pasar digelar pada 19 Januari di Kecamatan Tambaksari, Gubeng, Bubutan, dan Genteng.

“Operasi pasar semacam ini sudah kami galakkan selama 2017 dan dilanjutkan pada 2018 ini,” katanya.

Pada 2017, lanjut dia, Dinas Perdagangan sudah menggelar sebanyak 524 operasi pasar, dan tahun ini hingga 15 Januari 2018, pihaknya sudah menggelar 20 operasi pasar di beberapa titik di Kota Surabaya.

Lihat juga...