JEMBER – Dinas Kesehatan Jember, Jawa Timur memantau kecamatan yang rawan kasus difteri dan berdasarkan data peta kerawanan difteri menjadi fokus pemantauan adalah Kecamatan Sumberjambe.
“Kalau peta kerawanan difteri di Jember sebenarnya tidak ada yang signifikan, namun berdasarkan catatan pasien suspect difteri berada di Kecamatan Sumberjambe, sehingga daerah itu patut diperhatikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember dr Siti Nurul Qomariyah di Jember, Kamis.
Menurutnya kasus difteri di Kabupaten Jember pada 2017 masih suspect tercatat empat kasus, namun setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium BBLK Surabaya, hasilnya dinyatakan negatif difteri.
“Suspect difteri pertama ditemukan 30 Juli 2017 di Sumberjambe, suspect kedua pada 23 Oktober 2017 di Kelurahan Mangli, suspect ketiga 9 Desember 2017 di Sumberjambe, dan suspect keempat pada 15 Desember 2017 di Kelurahan Mangli,” tuturnya.
Tren jumlah kasus difteri di Kabupaten Jember sejak 2012 tercatat 58 kasus dengan satu orang meninggal dunia, tahun 2013 sebanyak 46 kasus dang 5 orang meninggal, 2014 tercatat 12 kasus dengan tiga orang meninggal, tahun 2015 delapan kasus, tahun 2016 sebanyak 4 kasus, dan pada 2017 sebanyak empat kasus.
“Untuk itu perlu dilakukan perencanaan mulai dengan kegiatan pendataan sasaran dan sosialisasi tentang penyakit difteri, serta kegiatan imunisasi yang dilakukan serentak pada Januari, Februari, Juni, dan Desember 2018,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga dilakukan pengawasan pelaksanaan imunisasi difteri dan monitoring evaluasi hasil imunisasi dengan target sasaran anak usia 1-19 tahun.