Dinkes Pamekasan Lakukan Pencegahan Difteri
PAMEKASAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Jawa Timur, terus berupaya melakukan pencegahan akan kemungkinan adanya warga di wilayah itu yang terserang difteri, melalui kegiatan pencegahan diri dengan menggerakkan petugas medis dan bidan desa.
“Kalau di Pamekasan tahun ini sebenarnya tidak ada warga yang terserang difteri. Tapi kami tetap waspada, mengingat kasus ini telah terjadi di kabupaten lain di Jawa Timur, dan kami juga diimbau oleh Dinas Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kasus ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Pamekasan, Farid Anwar, di Pamekasan, Sabtu (26/10/2019).
Menurut Farid, ada empat hal yang dilakukan Dinkes Pamekasan sebagai pencegahan atau antisipasi dini terhadap penyebaran difteri. Pertama, menggencarkan sosialisasi akan pentingnya imunisasi dasar pada bayi berumur antara usia 0 hingga 12 bulan kepada masyarakat.
Sosialisasi ini digelar Dinkes Pamekasan dengan menggerakkan semua petugas medis, seperti perawat dan bidan yang ditugaskan di 178 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Selain menggelar sosialisasi secara langsung, Dinkes Pamekasan juga menggencarkan sosialisasi pentingnya imunisasi dasar ini melalui media massa, seperti koran, radio dan televisi lokal Pamekasan, termasuk melibatkan kelompok informasi masyarakat (KIM).
Ke dua, mengaktifkan kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang ada di masing-masing desa di Kabupaten Pamekasan.
“Posyandu aktif itu penting, karena di kegiatan posyandu itu masyarakat bisa berkonsultasi seputar kesehatan dan pola hidup sehat. Karenanya, kami terus dorong para bidan desa untuk mengaktifkan posyandu,” katanya.