Sistem Tanam Padi Jajar Legowo Diharapkan Mampu Produksi 2,75 Ton GKG

“Penyebab belum semua petani yang mengikuti tanam jajar legowo itu, karena ada kondisi sawah yang memang betul tidak bisa melakukan tanam jajar legowo, seperti tanah rawang,” katanya.

Penyebab lainnya ialah Penyuluh Pertanian di Sutera masih melakukan upaya secara bertahap, untuk mengajak petani untuk melakukan tanam jejer legowo.

Menurutnya, tanam jejer legowo itu akan memberikan sejumlah manfaat bagi petani, yaitu bisa mengirit benih, mengurangi serangan hama tikus, mengurangi jumlah tenaga tanam.

“Tanam jajar ini sudah kita mulai dua tahun ini. Secara wilayah nagari sebenarnya sudah seluruh mengikutinya, hanya saja belum merata untuk seluruh petani di kenagarian, maka dari itu kita dari penyuluhan akan melakukannya bertahap,” ujarnya.

Erman menjelaskan, jika petani mengikuti tanam jejer legowo, maka dapat dipastikan akan meningkatkan hasil pertanian. Buktinya hal itu telah terjadi di Kenagarian Ampalu dan Ampiang Parak.

Jadi, untuk bertanam jejer itu jarak yang diberi 25 sentimeter dari satu jejer dengan jejeran lainnya. Lalu untuk dibagian, tebing aliran air bejarak 40 sentimeter.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra-Foto: M. Noli Hendra.
Lihat juga...