Sistem Tanam Padi Jajar Legowo Diharapkan Mampu Produksi 2,75 Ton GKG
PADANG — Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan produksi padi mencapai 2,75 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) pada 2018. Hal ini mengingat , hingga saat ini pertanian masih menjadi penopang utama perekonomian di provinsi itu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra mengatakan target tersebut tercapai bila target GKG di sejumlah kabupaten di Sumbar terealisasi. Untuk mencapai target produksi tersebut dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
Ia menjelaskan, intensifikasi adalah pengolahan lahan pertanian dalam rangka meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana sedangkan ekstensifikasi adalah perluasan areal pertanian yang sebelumnya terbengkalai dan tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Intensifikasi, dalam produktivitas. Misalnya produksi padi di sawah kita, 6,1 ton, kita naikan menjadi 6,3 ton, itu intensifikasi. Produksi per satuan luas, per satuan waktu, naik,” ujarnya, Jumat (19/1/2018) sore.
Ia menyebutkan, proses intensifikasi di Sumbar dilaksanakan melalui penerapan teknologi produksi seperti teknik tanam jajar legowo yang merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan. Sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan dan memperlebar jarak antar barisan.
“Kita pakai sistem jajar legowo yakni penanaman padi dengan mengatur jarak antar benih dengan benih lebih banyak ditanam pada bagian tepi dan bagian tengah dikosongkan. Dengan sistem ini maka bisa meningkatkan produksi padi mulai dari sepuluh hingga 15 persen,” ungkapnya.